KO/KI
|
DIALOG
|
TEKNIK
|
KI
|
Tok…tok…tok,
selamat pagi (mengetuk pintu dan mengucapkan salam)
|
|
KO
|
Selamat
pagi, oh Nak nova yah silahkan masuk (Menghampiri dan menyalami klien).Nak
Nova mau duduk dimana? Pilih saja
tempat duduk yang kamu suka.
|
Penerimaan/
Attending
|
KI
|
Iya
bu, terimah kasih. Disini saja bu…(sambil memilih salah satu tempat duduk
yang menurutnya paling nyaman.
|
|
KO
|
Nak
Nova apa kabar hari ini
|
|
KI
|
Kabar
baik bu…
|
|
KO
|
Syukurlah
kalau kabarnya baik-baik saja. Nak nova kesini datang menemui ibu, apa ada
yang mau dibicarakan?
|
|
KI
|
Iya
bu, terus terang saja sebenarnya ada sesuatu yang mau saya bicarakan dengan
ibu, itulah saya datang kemari menemui ibu.
|
Opening
|
Ko
|
Bicaralah
nak nova, ibu akan siap mendengarkan cerita kamu. Nak Nova tidak perlu merasa
takut untuk menceritakan segala masalah yang nak Nova alami sekarang ini.
Karena di dalam proses konseling sebagai seorang konselor memiliki beberapa
asas. Salah satu asas yang terpenting yaitu asas kerahasiaan. Jadi, apapun
yang akan kita bicarakan nantinya itu bersifat rahasia. Hanya Tuhan, ibu dan
nak Nova yang tahu.
|
|
Ki
|
…..(mengangguk
sebentar)
Jadi
begini bu, saya ada masalah dengan tante saya
|
|
Ko
|
Hmmmm….
|
Acceptance
|
Ki
|
Sebenarnya
saya masuk ke sekolah ini bukan karena keinginan saya bu…
|
|
Ko
|
Bukan
keinginan kamu?
|
Restatement
|
Ki
|
Iya
bu, itu sungguh bukan keinginan saya untuk masuk di sekolah ini. Sebenarnya
awalnya saya mau masuk di SMK, karena saya ingin mengambil perkantoran bu.
Saya lebih suka dengan jurusan perkantoran ini karena memiliki banyak
praktek, bagaimana selayaknya orang-orang di kantor bekerja. Sedangkan kalau
di SMA kebanyakan belajar materi sesuai dengan mata pelajaran
masing-masing. Dan saya rasa bahwa
saya lebih mampu di jurusan perkantoran bu
|
|
Ko
|
(Mengangguk-angguk)
|
|
Ki
|
Tetapi
tante saya menyuruh untuk masuk di sekolah ini bu, katanya SMA lebih bagus dari
pada SMK. Kalau SMK tidak ada waktu saya di rumah untuk bekerja dan belajar
karena kebanyakan praktek di luar. Jadi
jurusan yang saya saat ini ambil di sekolah ini yaitu IPA tidak sesuai
dengan minat saya bu..
|
|
Ko
|
Kalau
memang menurut Nak Nova bahwa itu tidak sesuai dengan minat dan kemampuan
yang kamu miliki. Mengapa Nak Nova tetap menuruti permintaan tante kamu untuk
masuk ke sekolah ini
|
Lead
khusus
|
Ki
|
Saya
tidak berani menolak permintaan tante saya bu. Karena di sini saya tinggal
dengan tante saya dan tante sayalah yang membiayai uang sekolah saya bu. Saya
takut ketika saya nekad untuk masuk di SMK, nanti tante saya marah dan tidak mau membiayai sekolah saya
bu. Karena tante saya itu, orangnya keras juga. Maunya apa yang dikatakannya
itu di ikuti. Sedangkan mau mengharapkan orang tua di kampung saja, keadaan
ekonomi tidak mencukupi.
|
|
Ko
|
Dari
cerita kamu tadi, rasanya sekarang ini kamu jengkel dengan diri kamu sendiri.
Karena tidak bisa memberanikan diri
untuk masuk di SMK
|
Reflektion
|
Ki
|
Iya
bu, bagaimana saya tidak jengkel kalau saya harus menuntut ilmu di sebuah
sekolah yang jurusannya saya tidak minati. Otomatis nantinya saya akan lebih
cepat bosan dalam belajar di sekolah tersebut.
|
|
Ko
|
Jika
ibu mengalami hal yang sama dengan Nak Nova. Pasti ibu juga merasakan hal yang sama seperti
yang kamu rasakan saat ini. Lalu, apa yang Nak nova bisa lakukan selanjutnya!
|
Sharing
and experience
|
Ki
|
Dengan
itulah saya datang kemari untuk meminta bantuan sama ibu. Saya ingin berubah
bu…
|
|
Ko
|
Berubah?
|
Restatement
|
Ki
|
Saya
ingin sekali bisa mengatakan tidak pada tante saya, saya ingin betul-betul
mengembangkan minat yang saya inginkan bu. Tetapi saya tidak mau membuat
tante saya marah. Jangan sampai nanti tambah mempengaruhi sekolah saya bu
|
|
Ko
|
Jadi
dapat dikatakan bahwa sebenarnya kamu tidak mau menuruti kemauan tante kamu,
kamu ingin mengembangkan minat yang kamu inginkan atau yang kamu impikan.
Tetapi disisi lain kamu tidak berani mengatakan penolakan kamu yang
sebenarnya terhadap tante kamu
|
|
Ki
|
Iya
benar bu, coba ibu pikirkan saya selalu menuruti kemauan tante saya, tanpa
memperhatikan keinginan saya sendiri. Sedangkan yang akan menjalaninya nanti
kan saya sendiri bu. Saya juga memiliki keinginan.
|
|
Ko
|
Baiklah,
jadi menurut kamu bahwa tante kamu senantiasa memaksakan keinginannya untuk
dituruti atau dilakukan, tidak peduli dengan apa yang kamu inginkan. Dan
sampai saat ini kamu tidak berani menolak apa kemauan tante kamu. Karena
melihat kehidupan sehari-hari tante kamu orangnya sangat keras dan apa yang
di inginkannya harus dilakukan.
|
Clarification
|
Ki
|
Iya
bu …
|
|
Ko
|
Apakah
sebelumnya kamu pernah menolak keinginan tante kamu?
|
Lead
khusus
|
Ki
|
Ibu
saya selalu mengatakan bahwa tidak usah membanta, ikuti saja kemauan tante
kamu. Karena kalau kamu nekad bisa
jadi nanti kamu tidak bisa melanjutkan sekolah lagi, yang akhirnya membuat
saya tidak bisa menolak bu. Saya hanya terpaksa mengikuti kemauan tante saya
bu...
|
|
Ko
|
Lalu,
kamu setuju dengan apa yang dikatakan ibumu?
|
|
Ki
|
Sebenarnya
saya tidak setuju, tapi mau bagaimana lagi. Saya tidak berani untuk tetap
membantah bu…
|
|
Ko
|
Tetapi
kalau kamu tidak akan berani untuk mencoba. Maka kamu akan terus-menerus
seperti ini . selalu mengikuti kemauan tante kamu dan hal ini membuat kamu
tidak memiliki kesempatan untuk mandiri.
|
|
Ki
|
Lalu,
saya harus bagaimana bu…
|
|
Ko
|
Jadi
begini, kita akan coba permainan dialog (kursi kosong). Karena disini ibu
melihat bahwa saat ini kamu merasakan dua hal yang saling bertentangan yaitu
pikiran untuk ingin mengatakan tidak pada kemauan tante kamu dan memiliki
pemikiran takut untuk melawan tante kamu. Pada hal sebenarnya kamu ingin.
Apakah benar demikian?
|
|
Ki
|
Iya
bu ( menganggukkan kepala sejenak)
|
|
Ko
|
Nha,
yang ingin kamu lakukan sekarang
adalah katakan apa yang sebenarnya ada di pikiran kamu saat ini
sehubungan dengan pertentangan tersebut. Anggap saja bahwa pikiran kamu yang
menyuruh untuk melawan adalah posisi under dog kamu, sedangkan pikiran yang
menyuruh kamu mengikuti kemauan tante kamu adalah posisi top dog kamu. Disini
kita akan tahu pikiran mana yang akan kamu menangkan dan dari sini pula kita
akan mengambil tindakan ke depan. Bagaimana? Apakah sudah mengerti!
|
|
Ki
|
Iya
bu, saya mengerti
|
|
|
|
|
Ko
|
Baiklah
siapkan diri kamu benar-benar sebelum kita memulainya. Apakah kamu sudah
siap?
|
|
Ki
|
Iya
bu, saya sudah siap
|
|
Ko
|
Silahkan
posisikan tubuh kamu senyaman mungkin, kemudian tarik napas pelan-pelan dari
hidung dan keluarkan melalui mulut ( lakukan berkali-kali sampai kamu
benar-benar merasa tenang).
Coba
bayangkan apa yang sebenarnya kamu inginkan
saat ini sehubungan dengan keinginan tante kamu
|
kursi
kosong
|
Ki
|
Saya
ingin mengatakan tidak sama tante saya, tetapi saya rasa tidak mungkin
|
|
Ko
|
Kata
siapa tidak mungkin?
|
|
Ki
|
Mana
mungkin saya berani melawan tante saya, apalagi orang tua saya selalu
mengingatkan agar jangan melawan. Dengan saya mengikuti apa yang tante saya
inginkan berarti saya berbakti kepada orang tua saya. Karena orang tua saya
selalu mengatakan bahwa jangan pernah melawan, lebih baik diam daripada
melawan. Saya pikir itu benar (Top dog)
|
|
Ko
|
Iya
memang benar. Tetapi apakah dengan menuruti semua keinginan tante kamu dikatakan berbakti
|
|
Ki
|
Iya
mungkin tidak apa-apa kalau saya melawan sekali saja untuk memberitahukan
kepada mereka tentang keinginan saya yang sebenarnya (Under dog)
|
|
Ko
|
Tetapi
kalau saya melawan atau tidak menuruti keinginan tante saya maka bisa jadi sekolah saya terganggu
nantinya. Mungkin saja tante saya tidak mau membiayai sekolah saya lagi (Top
dog)
|
|
Ki
|
Ah!
Kalau seandainya tidak dibiayai kan saya bisa mengurus beasiswa atau berusaha
untuk mandiri mencari biaya sekolah saya sendiri. Masa saya terus-menerus
merasa takut. Saya harus melakukan
sebuah perubahan. Jangan sampai tante saya terus-menerus seperti ini. Kalau
begini terus kapan saya bisa maju (under dog)
|
|
Ko
|
Cukup
dulu untuk sementara Nak Nova. Dari sini kita bisa tahu bahwa sebenarnya kamu
percaya pada diri kamu, dan kamu mengatakan bahwa kamu bisa. Dan dapat di
ambil kesimpulan bahwa kamu harus benar-benar bisa melawan kemauan tante kamu
kan?
|
|
Ki
|
Betul
bu, tetapi saya tidak tahu bagaimana saya harus mengungkapkan ini semua
|
|
Ko
|
Di
sini kita akan melakukan teknik empthy chair atau teknik kursi kosong yang
kedua. Silakan persiapkan diri kamu, posisikan badan kamu senyaman mungkin,
tarik napas pelan-pelan melalui hidung dan keluarkan secara perlahan melalui
mulut (lakukan berulang-ulang sampai benar-benar merasa rileks.
Bayangkan di kursi ini ada bapak kamu.
Dan kamu akan mengatakan yang sebenarnya kepada tante kamu. Coba diceritakan kembali, apa yang
kamu bisa bayangkan
|
Kursi
kosong
|
Ki
|
Tante,
nova minta maaf sebelumnya. Sebenarnya saya tidak mau menolak apa yang tante
inginkan dari saya, tetapi saya juga tidak bisa memaksakan diri untuk di SMA, saya lebih senang jika saya di SMK
karena disana saya bisa langsung mempraktekkan, bukan hanya mempelajari
materi saja. Percuma juga saya masuk disekolah tersebut jika saya tidak
memiliki minat, saya hanya akan menghabiskan uang tante saja untuk biaya
sekolah saya
|
|
Ko
|
Coba
bayangkan bagaimana tanggapan tante kamu setelah kamu mengatakan yang
sejujurnya.
|
|
Ki
|
Iya
tidak apa-apa,kenapa kamu tidak mengatakannya ketika tante mendaftarkan kamu
di SMA bahwa kamu lebih senang di SMK. Jika itu yang memang betul-betul kamu
mau, silahkan kamu bisa pindah sekolah. Tante juga sadar bahwa seharusnya
tante jangan terlalu mengikuti kemauan tante sendiri. Dan yang menjalaninya
adalah kamu sendiri, kamu yang akan merasakan suka dukanya.
|
|
Ko
|
Setelah
kita melakukan teknik ini, dimana kamu akan menyampaikan hal ini atau
memberikan penjelasan kepada tante kamu?
|
|
Ki
|
Nanti
saya akan mencobanya bu, setelah saya sampai di rumah
|
|
ko
|
Setelah
proses koseling yang kita lakukan sejauh ini, bagaiman perasaan kamu
|
|
Ki
|
Saya
sudah merasa lega, nyaman, tenang, dan bahkan saya memiliki keberanian untuk
memberikan penjelasan kepada tante saya nanti.
|
|
Ko
|
Iya
baiklah, semoga pertemuan kita hari ini dapat bermanfaat. Lain kali jika kamu
ada waktu dan ada yang mau diceritakan sama ibu atau mau melakukan konseling.
silahkan saja datang menemui ibu di ruangan ini.
|
|
Ki
|
Iya bu, terimakasih
atas bantuannya sangat bermanfaat. Saya mau pamit dulu bu. Selamat pagi bu
|
Penutup
|
Ko
|
Baiklah nak, selamat
pagi (sambil berjabat tangan dan tersenyum)
|
|
Jumat, 03 Juni 2016
Home »
» Verbatim Teknik Konseling Gestalt
0 komentar:
Posting Komentar