Jumat, 03 Juni 2016

Media BK "Ahli Peran"



Alih Peran ( Drama ) adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah, penafsiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut proses teater atau disingkat berteater.
Teater bisa diartikan dengan dua cara yaitu dalam arti sempit dan dalam arti luas. Teater dalam arti sempit adalah sebagai drama (kisah hidup dan kehiudpan manusia yang diceritakan di atas pentas, disaksikan orang banyak dan didasarkan pada naskah yang tertulis). Dalam arti luas, teater adalah segala tontonan yang dipertunjukkan di depan orang banyak contohnya wayang orang, ketoprak, ludruk dan lain-lain.

A.          Penerapan Alih Peran ( Drama ) Disekolah
Penerapan Alih peran atau drama dalam dunia pendidikan sangat baik bagi siswa sekolah dasar serta memperbaiki norma umum masyarakat pada siswa dalam rangka memberikan terapi terhadap pola perilaku mal-adaptif yang tampak pada siswa sekolah dasar. Perilaku mal-adaptif adalah keadaan dimana siswa sekolah dasar kurang bisa menerapkan tugas-tugas perkembangan yang seharusnya dilakukan. Dengan diterapkannya Alih peran atau drama disekolah dasar bisa mengurangi kekerasan dan perkelahian yang sering terjadi antara siswa sekolah dasar.
Pengajaran drama diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu pengajaran teks drama yang termasuk sastra dan pementasan drama yang termasuk teater. Dalam proses bimbingan kedua proses tersebut dilakukan bertujuan siswa dapat menangkap makna yang terdapat dari cerita atau peran yang dimainkan. Bermain peran adalah pementasan drama yang sangat sederhana dengan peran yang diambil dari kehidupan nyata sehari-hari.

B.     Metode Alih Peran ( Drama ) dalam Bimbingan
Bimbingan adalah proses bantuan yang diberikan kepada individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan dari dalam kehidupannya agar individu dapat mencapai kesejahteraan hidup (Bimo Walgito, 2004). Dalam proses bantuan kepada individu tersebut terdapat serangkaian instrumen, media dan metode. Salah satu metode yaitu alih peran (drama). Alih Peran ( Drama ) sebagai proses terapi adalah bantuan dengan cara individu atau kelompok diberikan bentuk cerita tertentu untuk diperankan. Harapannya individu dapat mengambil makna dan pesan moral yang implisit maupun eksplisit dari cerita tersebut. Pendekatan ini dipilih karena dianggap sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Pola-pola hubungan stimulis-respon atau sebab-akibat dari suatu perbuatan akan secara realistis dapat dilihat dan dirasakan. Siswa diharapkan mendapatkan pemahaman dari terapi yang muaranya melakukan perubahan pada perilaku mal-adaptif yang nampak.
C.    Manfaat Alih Peran ( Drama )
Manfaat dari penerapan alih peran ( drama ) sangat tergantung penerapan dan kontribusi dari lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Jika semua aspek tersebut mendukung akan alih peran atau drama yang diterapkan disekolah dasar akan berdampak positive bagi para siswa sekolah dasar tersebut untuk menghindari perilaku mal-adaptif yang selama ini sering di jumpai disekolah – sekolah dasar. Perilaku mal-adaptif tersebut sangat merugikan bagi siswa sekolah dasar yang tidak dapat melaksanakan tugas perkembangan, yang seharusnya tugas perkembangan tersebut berkembang dengan baik.
Adapun contoh dari perilaku mal-adaptif yang sering dijumpai disekolah dasar.:
1. Mengucapkan kata-kata kasar dan kotor.
2. Menyakiti (memukul) teman lain yang cenderung normatif terutama wanita
3. Membuat gaduh di kelas saat proses pembelajaran.
4. Mengambil barang orang lain.
5. Merusak fasilitas sekolah yang ada.

0 komentar:

Posting Komentar