Konseli/Konselor
|
Dialog
|
Teknik
|
Konseli
|
Selamat
pagi bu…(sambil mengetuk pintu)
|
Pembukaan
|
Konselor
|
Selamat
pagi juga (sambil berdiri). Mari silakan masuk (menghampiri konseli dan
berjabat tangan). Silakan duduk Nak
|
Penerimaan
klien
|
konseli
|
Iya
bu, terimah kasih.
|
|
konselor
|
Kalau
boleh ibu tahu, nama kamu siapa?
|
|
konseli
|
Nama
saya Agustina bu…
|
Perkenalan
|
konselor
|
Oh
iya agustina, perkenalkan nama ibu Ester ipang. Kamu bisa panggil ibu Ester
|
|
konseli
|
Iya
bu….
|
|
koselor
|
Ibu
sangat senang bertemu dengan kamu (sambil tersenyum). Terimah kasih karena
kamu sudah mau datang untuk melakukan proses konseling ini.
|
Kehangatan
|
konseli
|
Iya
bu..., sama-sama.
|
|
konselor
|
Baiklah,
apa ada yang bisa kita bicarakan hari ini!
|
Pertanyaan
terbuka
|
Konseli
|
Iya
bu, jadi begini, saya masih bingung untuk memilih jurusan ketika saya
memasuki perkuliahan nantinya, karena kemauan saya bertentangan dengan
jurusan yang kakak saya ingin untuk
saya program.
|
Keruntutan
|
konselor
|
apakah
sebelumnya agustina sudah pernah mengikuti konseling?
|
|
Konseli
|
Iya
saya sudah pernah mengikuti konseling bu,
dan saya sangat senang melakukan proses
konseling karena di dalam melakukan konseling inilah saya bisa curhat tentang
masalah-masalah yang saya alami bu…
|
|
konselor
|
Kalau
begitu, sepertinya kamu sudah banyak mengetahui tentang konseling ya….?
|
|
konseli
|
Iya
gak juga bu, Cuma tahu sedikit saja
|
|
konselor
|
Baiklah
sebelum kita masuk ke dalam proses konseling. saya akan menjelaskan sedikit
bahwa dalam proses konseling ini kita akan bersama-sama mendiskusikan masalah
apa yang sedang kamu alami, sehingga kita bisa menemukan mana yang baiknya
untuk kamu dalam menghadapi masalah ini. Agar apa yang kita inginkan dalam
proses konseling ini dapat tercapai dengan baik, ibu mau supaya kamu bisa
terbuka dalam menceritakan masalah kamu. Kamu tidak perlu takut untuk saya
membeberkan kepada orang lain apa yang kamu ceritakan nantinya. Karena sudah
tugas kami sebagai seorang konselor untuk membantu kamu dan menjaga rahasia
kamu nantinya. Ibu usahakan pasti bisa
menjaga semua rahasia kamu terkait dengan masalah ini. Percayalah sama ibu
|
Pemberian
informasi
|
Konseli
|
Iya
bu baiklah saya percaya
|
|
konselor
|
Tadi
diawal pembahasan kita kamu katakan bahwa kamu masih bingung untuk memilih
jurusan ketika kamu memasuki kuliah nantinya. Apakah agustina bisa
menceritakannya secara lebih jelas lagi!
|
Refleksi
isi
|
konseli
|
Iya
bu, saya masih bingung. karena jurusan yang saya inginkan tidak sesuai dengan
kemamuan kakak saya. Kakak saya menyuruh saya untuk mengambil jurusan
matematika bu
|
|
konselor
|
Kalau
bisa ibu tahu, apa yang menyebabkan agustina lebih tertarik untuk memilih
jurusan BK, daripada memilih jurusan matematika
|
|
konseli
|
Jadi,
sebenarnya saya lebih tertarik untuk mengambil psikologi, tetapi berhubung
karena jurusan ini belum ada di UBT, jadi saya akan mengambil jurusan BK.
saya tertarik mengambil jurusan ini karena saya ingin lebih banyak belajar
tentang ilmu kejiwaan. Selain itu, karena ibu saya mengalami gangguan jiwa
lima tahun berakhir ini, setiap hari ngomong sendiri, kemudian dia seperti
ada orang yang terus-menerus membisikkan sesuatu ditelinganya. Dan inilah
salah satu alasan yang membuat saya untuk tertarik dalam mempelajari ilmu
jiwa atau ilmu psikologi. Dengan cara seperti ini, suatu saat saya pasti bisa
menemukan jawabannya, kenapa ibu saya sampai mengalami gangguan jiwa
tersebut. Dan sama sekali saya tidak memiliki minat untuk mengambil jurusan
mate-matika, karena memang kemampuan saya dibidang study ini sangat kurang.
Dan bahkan sewaktu di SD saya pernah tinggal kelas karena nilai matematika
saya yang rendah. saya tidak mau hal yang sama terjadi lagi. Saya tidak mau
memaksakan sesuatu jika tidak sesuai dengan kemampuan yang saya miliki bu…
|
Pemberian
informasi
|
konselor
|
Iya,
ibu mengerti apa yang kamu alami saat ini. Jangan sampai kamu putus di tengah
jalan nanti kalau kamu mengambil jurusan yang memang kamu tidak suka. Kamu
harus bisa memberikan penjelasan kepada kakak kamu bahwa saya tidak ada minat
sama sekali untuk mau mengambil jurusan matematika. Bagaimana saya akan
menjalani ke depannya nanti. Karena segala sesuatu itu dapat dijalani dengan
baik,dan itu semua berawal dari adanya kemauan yang berasal dari diri
sendiri, tanpa ada paksaan dari siapapun. Jadi jika saya mengikuti kemauan
kakak kemudian saya tidak mampu dalam menjalaninya, maka itu semua hanya
percuma dan sia-sia. Apa yang saya inginkan dan apa yang kakak juga inginkan
tidak akan pernah tercapai dengan baik.
kamu pasti bisa menjelaskan sama kakak kamu kenapa kamu lebih memilih
jurusan BK dan itu semua ada tujuan tertentunya buat kamu dan juga keluarga
kamu.
|
Empati
|
Konseli
|
Iya
bu, saya akan berusaha memberikan penjelasan kepada kakak saya. Tapi saya
takut nanti kakak saya tidak mau membiayai uang kuliah saya bu…
|
|
konselor
|
Ibu
yakin kamu pasti bisa…(sambil tersenyum)
|
Dorongan
minimal
|
konseli
|
Iya
bu…, semoga saya bisa
|
|
konselor
|
Jadi,
kamu merasa takut kakak kamu marah sama kamu ketika memberikan penjelasan
kepada dia bahwa sebenarnya kamu Cuma mau mengambil jurusan BK ketika kamu
kuliah nanti!
|
Refleksi
perasaan
|
konseli
|
Iya
seperti itulah bu….
|
|
konselor
|
Terkadang
memang kita merasa takut dalam melakukan sesuatu. Walaupun itu benar sesuai
dengan kenyataan . tetapi bagaimanapun juga kamu harus bisa mengalahkan
perasaan takut tersebut yang terus menghantui kamu. Kamu harus mencoba, tapi
ibu sangat yakin bahwa kamu pasti bisa.
|
Pemberian
Penguatan
|
|
|
|
konseli
|
Iya
bu, saya akan berusaha untuk terus-menerus mencobanya sampai kakak saya bisa
menerimanya dengan baik
|
|
konselor
|
Baiklah,
supaya kamu bisa menyampaikan atau menjelaskannya kepada kakak kamu nanti dengan
baik, agar kamu tidak merasa tegang atau gugup, disini ibu akan memberikan
salah satu teknik dalam melakukan konseling yaitu teknik kursi kosong.
Dimana dalam teknik ini kamu bisa
melatih diri kamu untuk berbicara dalam memberikan penjelasan kepada kakak
kamu nantinya, agar semua dapat berjalan dengan baik. Apakah kita sudah bisa
memulai teknik kursi kosong ini?
|
Merumuskan
tujuan
|
koseli
|
Iya
bu, baiklah…
|
|
konselor
|
Silahkan
kamu memposisikan diri kamu senyaman mungkin…kemudian bayangkan di kursi kosong
itu ada kakak kamu yang sedang duduk. Apakah kamu sudah bisa membayangkannya…
|
Kursi
kosong
|
konseli
|
Iya
bu, saya sudah bisa membayangkan kakak saya sedang duduk di kursi itu
|
|
konselor
|
Coba
bayangkan apa yang kamu akan katakan kepada
kakak kamu terkait dengan jurusan yang kamu akan pilih nantinya.apakah
kamu sudah membayangkan, coba kamu ceritakan kembali apa yang kamu katakan
kepada kakak kamu
|
Kursi
kosong
|
konseli
|
Kak,
saya minta maaf sebelumnya. Kalau yang kakak inginkan untuk saya memilih
jurusan matematika saya tidak bisa kak. Karena kemampuan saya di bidang study
ini sangat kurang. Percuma saya memilih jurusan ini nanti jika memang tidak
ada kemauan dari dalam diri saya sendiri kak. Karena bagaimanapun juga
sesuatu bisa berjalan dengan baik jika memang ada kemauan tanpa ada paksaan.
Saya Cuma ingin kuliah dan mengambil jurusan bimbingan dan konseling. Karena
saya mau mempelajari lebih banyak tentang psikologi, tentang ilmu kejiwaan.
Kakak bisa lihat sendiri, bagaimana keadaan ibu selama lima tahun terakhir
ini. Saya ingin belajar bahwa sebenarnya apa yang menyebabkan ibu mengalami
gangguan jiwa. Selain itu saya akan mencoba mencari tahu apa yang bisa kita
lakukan untuk bisa menyembuhkan ibu kak, walaupun itu susah, tapi saya akan
berusaha. Saya harap kakak juga bisa memahami keinginan saya ini dan juga
memahami kemampuanku kak
|
|
konselor
|
Coba
bayangkan bagaimana tanggapan kakak kamu setelah kamu memberikan penjelasan,
kalau anda sudah membayangkan. Bisa dicerita ulang kembali
|
Kursi
kosong
|
konseli
|
Iya
dek kalau memang itu sudah yang betul-betul menjadi keinginan kamu, silahkan.
Kakak juga sadar bahwa seharusnya kakak tidak boleh terlalu egois dalam hal
ini, karena bagaimana pun juga kamu sendiri yang akan menjalaninya dek. Kamu
yang akan merasakan susah dan senangnya.
|
|
Konselor
|
Setelah
kita melakukan teknik ini, dimana kamu akan menyampaikan hal ini atau
memberikan penjelasan kepada kakak kamu!
|
Kursi
kosong
|
Konseli
|
Nanti
saya akan mencobanya bu, setelah kakak saya sudah pulang kerja
|
|
konselor
|
Setelah
proses koseling yang kita lakukan sejauh ini, bagaiman perasaan kamu
|
|
konseli
|
Saya
sudah merasa nyaman, tenang, dan bahkan saya memiliki keberanian untuk memberikan
penjelasan kepada kakak saya nanti.
|
|
Konselor
|
Iya
baiklah, semoga pertemuan kita hari ini dapat bermanfaat. Lain kali jika kamu
ada waktu dan ada yang mau diceritakan sama ibu atau mau melakukan konseling.
silahkan saja datang menemui ibu di ruangan ini.
|
Penutup
|
konseli
|
Iya
bu, terimakasih atas bantuannya, saya mau pamit dulu bu. selamat pagi bu
|
|
konselor
|
Baiklah
nak, selamat pagi (sambil berjabat tangan dan tersenyum)
|
Penutup
|
Jumat, 03 Juni 2016
Home »
» Verbatim Teknik Humanistik
0 komentar:
Posting Komentar